'KIMCIL' jadi "IBU"
“KIMCIL” Jadi “Ibu”
Oleh Karolus Banda Larantukan*
Sabtu pagi, 26 November
2016, di Kota Jogja yang ramah tepatnya di Kos Hutan 46, Kimcil melahirkan
bayi-bayinya. Tak ada dokter bahkan bidan pun tak ada. Tak ada persiapan para medis dan ruang bersalin. Tanpa
Rumah Sakit dengan peralatan yang lengkap untuk persiapan kelahiran. Kimcil
melahirkan tiga (3) bayi di Kos Hutan 46, Jln. Perjuangan-Karangnongko III,
Sleman-Jogjakarta dengan selamat dan sehat.
Tak ada keluarga yang
menunggu dan menanti kelahiran itu. Tak ada air mata kebahagiaan karena
kelahiran itu dan kedatangan ketiga bayi-bayinya itu ke dunia. Tak ada ucapan
selamat dari kerabat dekat maupun kawan sejawat. Sungguh, kelahiran itu dari
rahim Kimcil ketiga bayi yang imut-imut dan lucu serta menggemaskan.
Suasana sejuk dan
tenang serta sunyi. Di lokasi tersudut itulah, mungkin lebih sunyi dan dalam
kesendirian untuk menikmati saat terindah untuk melahirkan. Itulah saat
terindah dan teristimewa serta menggetarkan buat Kimcil untuk melahirkan
bayi-bayinya ke dunia.
Tak ditemani sang suami
tercinta Kim, Kimcil mensyukuri dan menjalankan tugas sebagai “hawa” yang
terlahir dengan kodrat mengandung dan melahirkan. “Bayi-bayiku inilah duniamu.
Syukuri dan nikmatilah hidupmu sekarang dan di sini”.
Ah...Kimcil terlalu
memahami, mensyukuri dan sungguh menjalankan kodratnya dengan gembira. Tak ada
tepukan tangan yang meriah dan mengharukan atas proses kelahiran itu yang
berjalan mulus, sehat dan selamat tanpa operasi itu.
Menyusui bayi-bayinya
dengan gembira sebagai “Ibu”. “Bayi-bayiku air susu inilah hakmu dan
kewajibankulah menyusuimu sebagai Ibu”.
Kimcil terlalu tangguh
tuk melahirkan bayi-bayinya di akhir bulan Novermber tatkala musim hujan telah
tiba. Kimcil terlalu kuat dan tangguh tuk mengandung dan melahirkan di zaman
penuh dengan perhitungan uang serta rasionalitas yang selalu butuh kepastian.
Kimcil melahirkan tanpa dan tak butuh kepastian rasio kesehatan
(baca:kedokteran) yang harus dengan resep serta rumah sakit yang bersih dan
mahal, bahkan perawatan yang intensif agar sang bayi dari Kimcil terlahir
sempurna dan sehat. Kimcil telah melahirkan dengan selamat dan sehat tanpa
rasio kepastian. Itulah kepastian yang paling pasti!
Ah...Kimcil telah
menjadi “Ibu” untuk ketiga bayinya. Sementara itu, Kim – sang suami tercinta –
tak terlihat, nampak menjauh dari kelahiran
bayi-bayinya itu. Berjalan hilir mudik, namun tak mau menengok sang
isteri serta ketiga bayi-bayi mereka itu. Kim telah menjadi seorang “Ayah”. Namun,
Kim nampak cemburu pada ketiga bayi-bayi itu yang terlihat mencuri cinta sang
isteri tercinta darinya...hmmmm...
Tapi, Kimcil terlalu
tenang untuk tetap menjadi “ibu” untuk bayi-bayinya dan isteri untuk sang suami
tercinta, Kim. Cinta Kimcil kepada bayi-bayinya seakan mencemburui Kim sang
suami tercinta. Cinta itu Cemburu.
Di sudut itu, penuh
ketenangan, kesunyian dan kedamaian, Kimcil membaringkan tubuhnya bersama
ketiga bayi-bayinya. Di atas tanah beralas kain usang Kimcil terus menyusui bayi-bayinya
yang terlihat tertidur dengan tenang dan damai dalam pelukan sang ibu. Tangan
dan kaki sang ibu memeluk dan merangkul ketiga bayi-bayinya, agar ketiganya tak
merasa kedinginan. Hangat pelukan dan rangkulan sang ibu itu sungguh
menyejukkan dan mendamaikan hati dan pikiran.
Kimcil, kini engkau
telah menjadi seorang “Ibu” buat bayi-bayimu dan isteri terhebat buat sang
suami tercinta, Kim. Kuucapkan salam dan selamat buatmu serta bayi-bayimu.
Jadilah “Ibu” terhebat buat bayi-bayimu dan juga isteri terbaik buat sang suami
tercinta. Jadilah penyejuk bagi keluarga kecilmu di kala badai menerpa
keluargamu. Di zaman yang kian penuh dengan perhitungan serta perjuangan tanpa
kasih, jadilah ibu yang selalu bersabar dan mendamaikan penuh kasih. Tidurlah
Kimcil bersama bayi-bayimu esok mentari pagi akan menjemputmu untuk merayakan
kelahiran hidup baru ini.
(Mengenang Kim dan Kimcil – Hewan (Anjing) penjaga
Kos Hutan 46 Jogja)
Kos Hutan 46 - Jogja, 26 November 2016
Kimcil pun pergi setelah babies nya beranjak dewasa.
BalasHapusSeakan meneguhkan peran serta kehadirannya yang tidak di sangka....rahim kimcil pun seakan hanya "transit" bagi penjaga kos....
Iya e Abang...
BalasHapus