AYAH

"AYAH"
(Untuk Seorang yang Kurindukan)

Oleh Helmy Tukan

Lelaki paruh baya menggenggam asa di ujung pulau/
Berjanji hapus luka di sisi hati/
Langkahnya masih tegap, senyumnya masih semanis dulu/
Dan kini hatiku terhibur/
Mendengar setiap kata santun dari bibirnya/

Di antara nyanyian ombak riak yang mendesir/
Akupun berlari ke pantai tepian hati/
Di sana aku bisa berbisik/ di sana alam tahu nyanyian jiwaku/

Yah..kepada lelaki paruh baya di sana/

Yang terpisah laut gunung dan pulau/
Lelaki perkasa di ujung pulau/
Yang hadir di alam mayaku/
Yang mencengkram duniaku dengan jentikkan Jari tangannya pada layar androidnya/

Pada malam aku mulai berkisah/ pada angin kupinta jawab/
Akankah dia tahu/ gelisah jiwa dibalik layar androidku/

Aku lelah pada batas masa ini/
Menanti dan menanti jawab/
Akankah dikau hadir di dunia nyataku???/
Bukan sekedar pada mayaku/

Biarlah alam dendangkan gundaku/
Dan angin boleh sampaikan resahku/

Pada Lelaki Paruh Baya di Ujung Pulau,,,,


Waibalun, 16 Januari 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WAIBALUN - JATI DIRI

TERUNTUK PATER BERNAD MULLER, SVD

KRITIK BUDI (Refleksi Singkat untuk HUT Pater Budi Kleden SVD)