Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

"WAJAH MANUSIA"

Gambar
 "Wajah Manusia" ------- Zaman ini adalah zaman di mana manusia menipu manusia. Wajah-wajah manusia berseliweran penuh topeng. Sulit diprediksi mana baik dan mana yang buruk; mana yang benar dan mana yang salah. Wajah manusia zaman ini adalah wajah ber-topeng. Sulit sungguh ditebak. Lebih parah kaum klerus yang katanya berpendidikan iman dan rasio sejak bangku setingkat Sekolah Menengah Atas hingga berjilbaku gelar Strata 2, seolah suci dalam berpikir namun sesungguhnya jiwa penuh nafsu ke-binatangan.  Kaum klerus ditabis dalam gereja penuh sakral, dibalik jubah putih tertanam jiwa hewan - nafsu syawat. Dielukan bak penyelamat dan disanjung melampaui raja, tak disangka benak penuh alat kelamin-birahi binatang dibalut jubah putih sekedar mengelabui Sang Tersalib. Ah... Berpendidikan tinggi para kaum klerus dengan dalil iman menuju sakramen imamat tak disangka lebih keji daripada para pengedar narkoba. Tuhan dikelabui hingga melacuri kekudusan Tuhan saat konsekrasi, tak ada ras

"PADA WAJAH ANAK-ANAK"

Gambar
 "Pada Wajah Anak-Anak" --- Hidup kian hari kian memberi makna, baik diterpa cobaan pun sukacita. Selalu saja ada kerikil yang mesti diinjak tuk memastikan bahwa jalan harus terus dijejali dengan kaki.  Manusia kian dinamis. Sana-sini, wajah-wajah manusia sulit ditebak. Berparas anggun nan santun, namun berjiwa dekil dan kumal. Kaum berjubah tebar pesona suci saat konsekrasi, menyimpan kemunafikkan penuh noda lacur-birahi dibalik meja altar tentang alat kelamin. Perselingkuhan birahi para penerima sakramen imamat dibalik derita Sang Putera yang disembah, bahkan menjadi semacam spiritualitas baru ber-paradigma post-truth di era 4.0.  Rumah-rumah biara kaum tertabis menjadi rumah suci berisi manusia berjiwa gigolo, berwajah malaikat - bernafsu binatang, melacuri Tuhan. Ah... Pada Wajah Anak-anak-lah, engkau akan tahu seberapa dalam dan luas kemunafikkan dalam dirimu yang kau tampakkan pada dunia penuh wajah-wajah manusia. Ah... Wajah-wajah manusia, "Lebih baik diasingkan d