Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

DOA

Gambar
DOA --------- Oleh Nestyn Maran* Doa! Sayup sayup lonceng  melantun. Pada titian tangga yang ku-naiki . Pagi ini, lalu kembali! Gema lonceng. Pada titian tangga dan sandaran tangan. Malam ini, aku mengeluh. Mengapa musti serumit ini? Adakah salah kataku pagi tadi? Adakah ucapku tak jelas pagi lalu? Atau terlambatkah aku mengucap salam? Pada gelap ini kembali aku membawa sesal. Biarkan duri ini menusuk harapku agar kita beruji. Harap harus terwujud atau terwujud menjadi harap. Ruang Privat Waibalun, 20 September 2019 

SOLE OHA

Gambar
“SOLE OHA” --------------- Anselmus D. Atasoge UIN SUKA JOGYA Komunitas Studi Kreatif Flores Minggu, 15 September 2019, saya menjumpai Yohanes Nama (52 tahun), asal Lewobunga, di Karing Lamalouk, Adonara Timur. Kepada saya, dia berkisah tentang Sole Oha. Baginya, Sole Oha merupakan tarian milik orang Lamaholot yang syarat nuansa edukatifnya. Bagi masyarakat Adonara, Sole Oha merupakan sebuah tarian tradisional yang dibawakan secara komunal dalam momen-momen tertentu seperti pada saat pembuatan rumah adat, pesta perkawinan, pesta imam baru (Katolik) dan pesta Haji. Tidak seperti tarian-tarian pada umumnya, inti Sole Oha adalah pada pantun-pantun yang didendangkan dalam tarian tersebut. (Foto: Disparbud Flotim) Isi pantun disesuaikan dengan tema perayaan. Ketika dibawakan dalam syukuran pembangunan rumah adat, pantun Sole Oha mengisahkan tentang seluruh proses ritual pembangunan rumah adat. Biasanya juga disertai dengan pantun-pantun yang menuturkan tentang sejarah la

PERTEMPURAN MUSIM

Gambar
"Pertempuran Musim" ---------------- Oleh Nestyn Maran Menarilah engkau Mentari, menang sudah engkau di pertempuran. Bersandar  Rembulan! Kalah sudah engkau dimusim ini. Elokan tarimu pagi ini, Mentari! Hilang sudah Rembulan terbungkus selaput. Lebarkan senyummu tubuh berjiwa, saat selaput dibuka menyambut tubuh baja-besi. Khayalkan katamu tubuh berjiwa, lalu keroyoklah dengan nyanyian sombong. Sebab engkau pencipta yang akan memberi batas. Khayal katamu tak dapat dipungkiri untuk menjadi hidup. Belajar berimajinasi sebab tubuh baja-besi hanya bereaksi mengikuti  kata khayalmu tubuh berjiwa. Ruang Privat Waibalun, 16 September 2019

KETERBUKAAN PADA DIMENSI SIMBOLIK LAMAHOLOT

Gambar
KETERBUKAAN PADA DIMENSI SIMBOLIK LAMAHOLOT ( Sebuah sisipan kecil pada Festival Lamaholot Flores Timur) ------------ Oleh Anselmus D. Atasoge UIN Sunan Kalijaga Yogya dan Komunitas Studi Kreatif Larantuka - Flores Timur Bumi Lamaholot Flores Timur adalah ‘negeri’ yang kaya akan ‘ritual-ritual budaya’. Boleh disebut ‘Negeri Seribu Ritus’. Ritus-ritus pada umumnya tak terbebaskan dari simbol-simbol. Paul Avis bilang bahwa melalui simbol “orang memikirkan sesuatu dalam bentuk yang lain”. Ada dua aspek penting dalam pengertian simbol ini yakni “membayangkan satu hal”  dan “dalam bentuk yang lain”. Hal pertama berkaitan dengan tindakan membayangkan yang berhubungan erat dengan aktivitas imaginatif manusia. Hal kedua berkaitan dengan kemampuan manusia untuk mengabstrasikan sesuatu yang dibayangkan dalam bentuk tertentu. Pertama, simbol dan imaginasi. Tindakan membuat dan atau membaca simbol membutuhkan imaginasi. Ketika simbol digunakan dan ditanggapi atau dibaca arti dan makna

DARI DAS SEIN MENUJU DAS SOLLEN

Gambar
Dari Das Sein Menuju Das Sollen (Kado Buat DPRD Flotim 2019-2024) Oleh Anselmus Atasoge (Komunitas Studi Kreatif_Larantuka_Flores NTT) 09 September 2019 akan menjadi momen sarat makna bagi ketigapuluh anggota terpilih DPRD Kabupaten Flores Timur. Hari ini mereka dikukuhkan menjadi para wakil rakyat Flores Timur untuk masa bakti lima tahun mendatang. Semenjak mereka ditetapkan sebagai ‘pemenang’, semenjak itu pula segundang harapan mulai dititipkan pada pundaknya. Semenjak itu pulalah mereka bukan lagi seperti mereka yang dulu melainkan mereka sedang bergerak dari apa yang ada menuju apa yang seharusnya ada, dari das sein menuju das sollen.   Apa yang seharusnya ada pada mereka? Pertama-tama nian jati diri mereka yang baru adalah ‘wakil rakyat’. Sebagai wakil dari rakyat yang empunya kedaulatan politis, sang wakil tentunya selalu esse co-esse est , selalu ada bersama orang yang diwakilinya. Dari gerakan ada bersama itulah, sang wakil bisa mengetahui situasi dan keadaan mer