Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

BACA, RENUNGKAN DAN PERBUATLAH

Gambar
BACA, RENUNGKAN DAN PERBUATLAH Oleh Rossy Kolin - ( Getrudis Ose Kolin) *   (Foto: Facebook Kolin Kolin - 26 Juni 2018) “Membaca tanpa Merenungkan Bagaikan Makan tanpa Dicerna” Setiap orang yang sudah tahu membaca pasti sudah pernah membaca. Entah apapun itu, entah sedikitpun kata atau kalimat yang dibaca, intinya dia pernah membaca. Menurut Saya, membaca bukanlah sebuah hobby melainkan kebutuhan. Jika kita tidak tahu membaca apapun, mau jadi apa kita? Banyak sekali dampak jika kita tidak tahu membaca. Saat membaca sebuah kata benda, misalnya Kursi, pasti kita akan merenungkan dan membayangkan sebuah benda yang bernama ‘kursi’. Seperti halnya saat kita membaca sebuah cerita atau dongeng, kita merasa seperti memerankan langsung cerita atau dongeng yang kita baca. Hal itu termaksud sebuah penghayatan dalam membaca. Dalam penghayatan butuh yang namanya perenungan. Jika kita membaca tanpa merenungkan, maka apa artinya bacaan yang kita baca? Sebanyak apapun halaman

PLEDOI BUAT AHOK

Gambar
PLEDOI BUAT AHOK (Sebuah Refleksi buat “Penista Agama”) Oleh Karolus Banda Larantukan * “Sungguhpun hidup begitu indah, riwayat kita teramat singkat. Pengembara, mengapa mencari yang sia-sia?” (Leo Kleden - Surat Untuk Tuhan).  Itulah sepenggal puisi karya Pater Leo Kleden, SVD dengan judul “Surat Untuk Tuhan”. Hidup ini memang begitu indah dan menyenangkan, namun riwayat kehidupan kita di dunia ini tidaklah seabadi indahnya kehidupan itu sendiri. Maka, pertanyaan yang patut muncul perihal singkatnya hidup ini adalah mengapa mencari yang sia-sia di kehidupan yang hampir sia-sia ini? Mengapa berjuang demi sesuatu yang dianggap sia-sia oleh sebagian orang, bahkan perjuangan itu pun dihujat oleh manusia di dunia ini? Mengapa berjuang demi keadilan, jika keadilan itu hanyalah bunyi lonceng di gereja-gereja? Mengapa berjuang demi kebenaran, jika kebenaran itu hanyalah suara adzan ketika mentari pergi ke peraduannya? Mengapa berjuang demi keutuhan, jika keutuhan itu hanyalah khotb

'KIMCIL' jadi "IBU"

Gambar
“KIMCIL” Jadi “Ibu” Oleh Karolus Banda Larantukan* Sabtu pagi, 26 November 2016, di Kota Jogja yang ramah tepatnya di Kos Hutan 46, Kimcil melahirkan bayi-bayinya. Tak ada dokter bahkan bidan pun tak ada. Tak ada persiapan para medis dan ruang bersalin. Tanpa Rumah Sakit dengan peralatan yang lengkap untuk persiapan kelahiran. Kimcil melahirkan tiga (3) bayi di Kos Hutan 46, Jln. Perjuangan-Karangnongko III, Sleman-Jogjakarta dengan selamat dan sehat. Tak ada keluarga yang menunggu dan menanti kelahiran itu. Tak ada air mata kebahagiaan karena kelahiran itu dan kedatangan ketiga bayi-bayinya itu ke dunia. Tak ada ucapan selamat dari kerabat dekat maupun kawan sejawat. Sungguh, kelahiran itu dari rahim Kimcil ketiga bayi yang imut-imut dan lucu serta menggemaskan.  Suasana sejuk dan tenang serta sunyi. Di lokasi tersudut itulah, mungkin lebih sunyi dan dalam kesendirian untuk menikmati saat terindah untuk melahirkan. Itulah saat terindah dan teristimewa sert

SIAPA YANG LEBIH SUCI DARIPADA VANESSA ANGEL?

Gambar
Siapa yang Lebih Suci daripada Vanessa Angel? Oleh Berrye Tukan* Beberapa hari belakangan, di media sosial khususnya di Facebook dan WA, ada beberapa video pendek yang berisi candaan lucu tentang kasus Vanessa Angel (VA). Video pertama adalah seorang perempuan berambut pendek, berkacamata hitam sembari memegang botol bir, dengan memegang kamera sembari merekam dirinya sendiri, lalu berujar dengan suara bass yang terdengar aneh tentang VA. Video ini diambil di tepi pantai berpasir putih. Video kedua , seorang wanita muda (manis sih ) berpakaian motif tenunan berwarna biru, sama seperti video pertama, sosok dalam video ini juga bicara tentang VA. Tentu saja, VA yang dimaksud adalah sosok artis yang terlibat kasus prostitusi online yang diamankan pihak kepolisian beberapa hari yang lalu. Dari aksen, logat, dan bahasa Indonesia Melayu berdialek Larantuka yang kental, dapat dipastikan bahwa sosok dalam video ini adalah orang Larantuka atau Flores Timur umumnya. Kedua video ini

AYAH

Gambar
"AYAH" (Untuk Seorang yang Kurindukan) Oleh Helmy Tukan Lelaki paruh baya menggenggam asa di ujung pulau/ Berjanji hapus luka di sisi hati/ Langkahnya masih tegap, senyumnya masih semanis dulu/ Dan kini hatiku terhibur/ Mendengar setiap kata santun dari bibirnya/ Di antara nyanyian ombak riak yang mendesir/ Akupun berlari ke pantai tepian hati/ Di sana aku bisa berbisik/ di sana alam tahu nyanyian jiwaku/ Yah..kepada lelaki paruh baya di sana/ Yang terpisah laut gunung dan pulau/ Lelaki perkasa di ujung pulau/ Yang hadir di alam mayaku/ Yang mencengkram duniaku dengan jentikkan Jari tangannya pada layar android nya/ Pada malam aku mulai berkisah/ pada angin kupinta jawab/ Akankah dia tahu/ gelisah jiwa dibalik layar android ku/ Aku lelah pada batas masa ini/ Menanti dan menanti jawab/ Akankah dikau hadir di dunia nyataku???/ Bukan sekedar pada mayaku/ Biarlah alam dendangkan gundaku/ Dan angin boleh sampaikan resahku/ Pada Lelaki Paruh Baya

UNTUK IBU (Surat Terakhir Angeline)

Gambar
Untuk Ibu (Surat Terakhir Angeline) Oleh Karolus Banda Larantukan Untuk Ibu yang Angeline paling cintai dan sayangi. Selamat pagi ibu, apa kabarmu hari ini? Angeline berharap ibu dalam keadaan sehat selalu dan tersenyum di pagi yang indah ini. Ibu, Angeline menulis surat ini khusus untuk ibu, karena Angeline ingin ibu pun tahu perasaan Angeline. Ibu, sudah makan apa belum? Ibu, kalau setiap kali bangun pagi harus mengucap syukur pada Tuhan untuk kehidupan kita. Ibu, Angeline rindu sekali dengan ibu. Lewat surat ini, Angeline mau mengungkapkan semua kerinduan Angeline kepada ibu. Ibu juga rindu kan dengan Angeline? Angeline tahu kok kalau ibu sangat sayang dan rindu sama Angeline. Angeline sudah bahagia di sini ibu bersama Tuhan. Tuhan itu Mahatahu ibu. Tuhan tahu kalau Angeline merindukan ibu, sebaliknya ibu pun merindukan Angeline. Makanya, Tuhan mengizinkan Angeline untuk menulis surat ini khusus buat ibu. Ibu, jangan menangis ya. Kalau ibu menangis, Angeline juga ikut se