AYAH

AYAH
-------


Oleh Nesty Maran

Lebih dari kemurniannya ia memberi sumber./
Sumber yang kekal yang tak bisa disangkal./
Ia menyematkan nama yang memberikan arti./ Nama agar kelak tak ada yang dapat merebutku darinya./

Ayah...
Menua lewat mimpi, namun raut masih tampan dan tangguh./

Membagi cinta kepada lima titipan Tuhan, yang ia tidurkan setiap malam lewat lantunan nyanyian malam./
Yang ia bangunkan saat fajar menyerang dengan panggilan  lembut nan meminta./

Ini untuk kami...
Tak pernah menyelipkan bosan  dalam pikirannya./

Tangguh memang si ayah ini...
Tak tahu apa yang ia selipkan dalam doa, mungkin kekuatan untuk tetap kokoh? Atau mungkin tentang rejeki?/

Namun yang pernah ku dengar adalah senandung rindu yang ia sampaikan kepada Sang Penitip, agar segera pulangkan lima titipan itu  dari negeri seberang./



Ruang Kelas XI - SMA Negeri 1 Larantuka
(nb: Foto Pemandangan dari bukit Lewotobi - Nampak Pulau Solor, Adonara dan Lembata)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WAIBALUN - JATI DIRI

TERUNTUK PATER BERNAD MULLER, SVD

KRITIK BUDI (Refleksi Singkat untuk HUT Pater Budi Kleden SVD)