"REFLEKSI REKAM JEJAK LURAH"

"Refleksi Rekam Jejak Lurah"

oleh Bapak Emanuel Pulo Tukan - Lurah Waibalun

----

Berdiri di pucuk waktu memasuki purna bhakti dan memandang nun jauh kemulah pertama dilantik menjadi Lurah sambil merekam jejak, hati membersit lelah dan menyeruak dalam kalbu harapan, tak terhitung langkah yang terayun, keringat yang mengucur tak terbilang jumlah kata yang terucap dan tak terekam ekspresi jiwa atas nama gembira dan sedih, bangga dan kesal.

Tak terkirah pula waktu yang habis dalam kebersamaan dan dalam kesendirian nan panjang dari tahun ke tahun hingga melampaui 7 tahun 3 bulan.

Tak terkatakan lelah yang membantai raga dan terlebih menyalub jiwa, kuingin kalian yang menikmati alhasil diperjalanan waktu dan bakal terlibat di masa menanti, mulai dari sekarang dan entah sampai kapan mengais kelelahan itu untuk menghuni LEWUK BALUN LAMA BOLENG TANA KU JAENG LAMA JARANG yang merindukan transformasi / perubahan.

Itulah harapan bahwasanya apa yang sudah sedang ada dan hidup seraya mengukir sejarahnya sendiri tidak sirna karena pengertiannya yang belum punah, apalagi karena kepentingan diri yang angkuh lagi serakah. Tetap diperlukan kerjasama dan keterlibatan 100% semua masyarakat untuk merenda hari, tak kenal menyerah, belajar dan bertumbuhkembang. Kutitip di sini sepenggal kalimat 7 tahun 3 bulan yang kini sedang menjelma dalam wujud.

Terima kasih untuk kerjasama dan keterlibatan kita untuk hal yang mesti dijalankan dari depan walaupun baru dimengerti belakang hari. Untuk bekerjasama teruslah menyediakan ruang dan waktu agar rindu yang terpenjara dalam kata transformasi / perubahan bisa tiba di ujung harapan untuk bangkit menuju sejahtera.

Waibalun, 13 Desember 2018

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

WAIBALUN - JATI DIRI

TERUNTUK PATER BERNAD MULLER, SVD

KRITIK BUDI (Refleksi Singkat untuk HUT Pater Budi Kleden SVD)