Untuk S. Yeremias Tukan " BERSYUKUR-TERLIBAT" ( Antara Sosial-Budaya, Politik-Birokrasi dan Agama) (S. Yeremias Tukan) Lage Ae Niku Kola, Marin Pali Hukut Bauk. Kata-kata ini terpampang indah dan penuh makna di gapura, gerbang masuk rumah adat Waibalun. Nada penuh motivasi ini sesungguhnya adalah semboyan yang menjiwai setiap pribadi yang menghuni dan menghidupi Lewotana Waibalun.  Ijinkan saya untuk sekedar memberikan review atas salah seorang sosok yang cukup berpengaruh terhadap kehidupan, gelekat-gewajan Lewuk Belen Waibalun. Catatan ini bukanlah interpretasi yang lengkap tentang sosok ini, melainkan hanya catatan lepas dan sangat sederhana. Namun, sekiranya bisa menjadi kenangan tersendiri atas sosok beliau. Dialah: S. Yeremias Tukan, S.Ag. Saya mencoba memilah dan merangkum sosok ini menjadi: Pribadi Sosial-Budaya, Pribadi Politik-Birokrasi dan Pribadi Agama. Tentunya kita semua boleh membuat rangkuman tersendiri akan sosok ini.  Pribadi Sosial-Budaya S. Yeremias Tukan ...
 
"Taman Baca Hutan 46 Waibalun dan Dongeng Natal Sahabat Simpasio"
BalasHapus----
Senin, 10 Desember 2018, Pkl. 15.00 bertempat di Taman Baca Hutan 46 Waibalun diselenggarakan 'Dongeng Natal Sahabat Simpasio'. Bibi dongeng, adik Oni Tukan, dari Simpasio Institut kembali memberikan bingkisan Natal dalam rupa dongeng. Hadir bersama Tim Simpasio Institut yang dipimpin oleh Magdalena Eda Tukan, Simpasio Insititut membawakan 2 buah dongeng serta melatih beberapa lagu khas simpasio di Taman Baca Hutan 46 Waibalun. Lebih dari 30-an anak-anak begitu antusias menghadiri sekaligus mendengarkan dongeng yang dibawakan bibi dongeng. Sebelum mendengarkan dongeng yang akan dibawakan, anak-anak tersebut secara spontanotas membaca buku-buku yang tersedia di Taman Baca Hutan 46 Waibalun. Walau buku-buku tersebut belum tertata dengan rapi, masih disimpan dalam kardus-kardus bekas dan ditempatkan dilantai ruang tamu, namun anak-anak dapat dengan leluasa memilih dan mengambil buku-buku tersebut untuk dibaca. Tak adanya rak-rak buku membuat mereka sulit untuk menemukan buku. Namun itu bukan menjadi halangan tuk membaca.
.
Bibi dongeng pun mulai mendongeng. 2 buah dongeng yang dibawakan bertajuk natal. Anak-anak hening mendengar mimik serta penjiwaan bibi dongeng yang begitu mendalam saat membawakan dongeng-dongeng tersebut. Di akhir mendongeng, anak-anak diajukan beberapa pertanyaan perihal dongeng yang dibawakan. Siapa yang cepat dan dapat menjawab pertanyaan menerima hadiah berupa pinsil warna dan buku gambar dari bibi dongeng. Anak-anak berlomba-lomba tuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ini menjadi bukti kalau mereka mendengarkan dengan baik dongeng yang telah dibawakan.
Kegiatan diakhiri dengan pembagian bingkisan snack natal dari SimpSio Institut dan Taman Baca Hutan 46 Waibalun. Serta tak lupa pula foto bersama anak-anak menutup seluruh rangkaian 'Dongeng Natal Sahabat Simpasio' senja itu. Mentari pun beranjak dari siang dan malam pun tiba menjemput bulan dan bintang. Taman Baca Hutan 46 Waibalun tetap tenang menemani senja menjemput temaram untuk mengantar anak-anak milenial merayakan revolusi industri 4.0.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus