BERMIMPILAH DALAM HIDUP
BERMIMPILAH
DALAM HIDUP
Oleh Nonny Tobin (Maria Goreti Ketona Tobin)*
*Nama: Maria Goreti Ketona Tobin
Oleh Nonny Tobin (Maria Goreti Ketona Tobin)*
(Sumber Foto: Facebook Noni Tobin, 24 November 2018)
“Bermimpilah
dalam Hidup, Jangan Hidup dalam Mimpi” adalah penggalan kalimat dalam novel “Laskar
Pelangi”, yang mampu membuat saya semangat untuk membaca novel yang satu ini.
Awalnya saya tidak menyukai kegiatan membaca. Menurut saya kegiatan membaca itu
membosankan. Namun, novel ini mampu membuat saya jatuh cinta dengan kegiatan
membaca.
Andrea Hirata adalah seorang novelis Indonesia yang karyanya mampu menyaingi karya lain dan menjadi karya best seller. Laskar pelangi adalah salah satu karya Andrea Hirata yang menjadi novel best seller, yang mengisahkan 11 orang anak yang memperjuangkan pendidikan mereka demi meraih masa depan.
Lintang adalah salah satu tokoh yang jenius, yang memperjuangkan pendidikannya dengan menempuh jarak 80 km dengan bersepeda. Mereka sangat bersemangat untuk meraih cita-cita walaupun kondisi sekolah yang mereka tempati tergolong belum layak untuk ukuran sebuah sekolah. Sekolah yang mereka tempati sering kali hampir roboh ketika musim hujan danangin tiba.
Setelah membaca novel ini, saya seringkali merasa bahwa saya telah masuk dalam cerita, menyelami manisnya kehidupan para pemimpi, kejujuran pemikiran mereka indahnya petualangan mereka dan sering saya tertawa kadang menangis dan tersentuh membaca setiap lembarnya. Pernah sekali saya duduk merenung dan berpikir jika saja saya yang mengalami peristiwa dalam novel ini, mungkin saya tidakakan sekuatdan setabah mreka. Dengan perkembangan jaman yang semakin modern ini, saya merasa akan mati saja jika hidup di jaman yang serba berkekurangan itu.
Kisah yang ditulis dalam novel ini sangat berbanding terbalik dengan sifat yang saya miliki. Menurut saya, saya akan terlalu egois untuk menjalin persahabatan seperti yang dijalin oleh mereka. Saya akan lebih memilih bermain saja ketimbang belajar. Dulunya, belajar adalah kegiatan yang membosankan. Memiliki kesadaran dalam diri adalah suatu kemustahilan yang saya alami. Memiliki niat untuk berubah menjadi lebih baik, itu terlalu sulit bagi saya.
Kini, kesadaran itu telah tumbuh dalam diri dan tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan akan terus terjadi. Perkembangan dunia tidak akan pernah berakhir namun usia kita untuk merasakan perubahan dan perkembangan dunia ini ada batasnya. Maka, saya ingin merubah diri dari sekarang. Saya ingin menjadi seperti lintang dan teman-temannya yang selalu berusaha dan meninggalkan sikap egois yang saya miliki agar kehidupan saya selanjutnya menjadi lebih baik dan berguna.
Andrea Hirata adalah seorang novelis Indonesia yang karyanya mampu menyaingi karya lain dan menjadi karya best seller. Laskar pelangi adalah salah satu karya Andrea Hirata yang menjadi novel best seller, yang mengisahkan 11 orang anak yang memperjuangkan pendidikan mereka demi meraih masa depan.
Lintang adalah salah satu tokoh yang jenius, yang memperjuangkan pendidikannya dengan menempuh jarak 80 km dengan bersepeda. Mereka sangat bersemangat untuk meraih cita-cita walaupun kondisi sekolah yang mereka tempati tergolong belum layak untuk ukuran sebuah sekolah. Sekolah yang mereka tempati sering kali hampir roboh ketika musim hujan danangin tiba.
Setelah membaca novel ini, saya seringkali merasa bahwa saya telah masuk dalam cerita, menyelami manisnya kehidupan para pemimpi, kejujuran pemikiran mereka indahnya petualangan mereka dan sering saya tertawa kadang menangis dan tersentuh membaca setiap lembarnya. Pernah sekali saya duduk merenung dan berpikir jika saja saya yang mengalami peristiwa dalam novel ini, mungkin saya tidakakan sekuatdan setabah mreka. Dengan perkembangan jaman yang semakin modern ini, saya merasa akan mati saja jika hidup di jaman yang serba berkekurangan itu.
Kisah yang ditulis dalam novel ini sangat berbanding terbalik dengan sifat yang saya miliki. Menurut saya, saya akan terlalu egois untuk menjalin persahabatan seperti yang dijalin oleh mereka. Saya akan lebih memilih bermain saja ketimbang belajar. Dulunya, belajar adalah kegiatan yang membosankan. Memiliki kesadaran dalam diri adalah suatu kemustahilan yang saya alami. Memiliki niat untuk berubah menjadi lebih baik, itu terlalu sulit bagi saya.
Kini, kesadaran itu telah tumbuh dalam diri dan tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan akan terus terjadi. Perkembangan dunia tidak akan pernah berakhir namun usia kita untuk merasakan perubahan dan perkembangan dunia ini ada batasnya. Maka, saya ingin merubah diri dari sekarang. Saya ingin menjadi seperti lintang dan teman-temannya yang selalu berusaha dan meninggalkan sikap egois yang saya miliki agar kehidupan saya selanjutnya menjadi lebih baik dan berguna.
*Nama: Maria Goreti Ketona Tobin
Kelas: X/MIA 1
SMAK Frateran Podor
Pengalaman Saya
Bersama Buku
(Lomba Menulis –
Komunitas Taman Baca Hutan 46 Waibalun – 05 Mei 2018)
Komentar
Posting Komentar