BELAJAR MATEMATIKA - BELAJAR MENGENDALIKAN EMOSI


BELAJAR MATEMATIKA – BELAJAR MENGENDALIKAN EMOSI

Oleh Cynthia Kleden – Yasinta Stefania Kleden


(Sumber Foto: Facebook Cynthia Kleden, 29 Desember 2018)



Banyak pelajar berpendapat bahwa metematika itu sulit. Belajar matematika itu tidak menyenangkan. Atau bahkan membuat bosan. Bahkan mereka rela bolos sekolah hanya untuk tidak mengikuti pelajaran tersebut. Di samping itu, mereka juga beranggapan bahwa metematika itu seperti sebuah masalah yang begitu berat untuk diselesaikan dengan begitu banyak rumus di dalamnya.

Namun, semuanya itu jauh berbeda dari pandangan saya. Saya mulai menyukai matematika sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Menurut saya, matematika itu sesuatu yang sangat menantang dan menyenangkan. Demi memperoleh suatu hasil dalam matematika, dibutuhkan ketelitian serta kesabaran, yakni ketelitian dalam mencakar serta kesabaran dalam memperoleh hasil.

Memang awalnya saya sempat berpendapat bahwa kalau terus-menerus mencakar itu membosankan, apalagi bila ditambah dengan tidak memperoleh hasil saat mengerjakan soal matematika. Namun, dari situlah saya menyadari bahwa kesabaran sangat dituntut. Belajar matematika sama halnya dengan kita belajar mengendalikan emosi.

(Sumber Foto: Facebook Cynthia Kleden, 29 Desember 2018)

Siapa bilang belajar matematika itu sulit? Justru belajar matematika itu lebih mudah dibandingkan belajar ilmu lain, karena matematika hanya butuh menghafal beberapa rumus saja dibandingkan menghafal sejarah bangsa Indonesia. Seperti sebuah pepatah yang mengatakan “Allah bisa karena biasa”, maka dalam matematika pun, “Matematika bisa karena biasa mencakar”.

Menurut  pandangan saya, sebenarnya ada tiga kunci utama untuk menguasai matematika yakni;  yang pertama,  bagaimana cara kita dalam menyikapi matematika itu sendiri. Bila sejak awal kita sudah menumbuhkan rasa tidak suka pada matematika maka selanjutnya pun akan tetap begitu. Dan sebaliknya bila sejak awal kita menumbuhkan rasa cinta atau suka belajar matematika, maka dengan sendirinya rasa ingin tahu akan matematika pun mulai tumbuh.

Kedua, menghafal rumus - rumus matematika. Rumus – rumus ini sangat berperan penting dalam menyelesaikan soal – soal matematika. Karena setiap materi pembelajaran matematika memiliki rumus tersendiri. Contohnya rumus Phytagoras (jumlah kuadrat sisi miring =  jumlah kuadrat sisi siku-siku). Semakin banyak rumus yang diketahui maka semakin luas pula pengetahuan tentang matematika dan semakin memudahkan kita dalam mengerjakan soal. 
(Sumber Foto: facebook Cynthia Kleden, 26 Maret 2017)

Dan kunci yang terakhir, ketiga, rajin mencakar. Apa gunanya bila banyak rumus yang dihafal, namun tak biasa mencakar. Mencakar itu sama halnya dengan melatih kita dalam menghafal rumus. Buktinya pada zaman sekarang ini saja, masih banyak pelajar SMA yang tidak tahu cara mencakar ilmu dasar matematika seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian serta pengalian. 

Ayo kita gerakan semangat dari dalam Diri Sendiri: "Aku Cinta Matematika!!!


*Nama: Yasinta Stefania Kleden
Kelas: XI/MIA 1 SMAK Frateran Podor
Pengalaman Saya Bersama Matematika
(Lomba Menulis – Komunitas Taman Baca Hutan 46 Waibalun – 05 Mei 2018)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

WAIBALUN - JATI DIRI

TERUNTUK PATER BERNAD MULLER, SVD

KRITIK BUDI (Refleksi Singkat untuk HUT Pater Budi Kleden SVD)