Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka di Bumi Lamaholot

 Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka di Bumi Lamaholot



Oleh Karolus Banda Larantukan 


Salah satu dari dua Perguruan Tinggi Swasta di Kabupaten Flores Timur adalah Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL), di bawah naungan Yayasan Perguruan Tinggi Henricus Leven milik Kongregasi Susteran CIJ. Boleh dikatakan inilah lembaga pendidikan Perguruan Tinggi kebanggaan Kabupaten Flores Timur yang harus selalu didukung. 

Jika banyak kisah di dunia pendidikan menyatakan bahwa dari kabupaten paling timur pulau Flores ini telah melahirkan banyak tenaga pendidik, sekiranya kisah itu pun perlu dikembangkan dan bukannya hanya sekedar membanggakan kisah yang telah lalu. Itu, menurut hemat saya adalah hanya nostalgia.

Nostalgia yang bagaikan candu itu, bisa membuat kita mabuk dalam kisah yang membusungkan dada, namun akan tertunduk malu ketika telah tersadar dari mabuk. Bahwa semua itu hanyalah fatamorgana yang mengelabui mata indera bahkan mata akal dan mata hati. 

Oleh karena itu, kita perlu bangkit untuk melangkah maju, terutama di dunia pendidikan. Kita tidak boleh menjadi generasi yang hanya membanggakan kisah yang telah ditorehkan para pendahulu seniman pendidikan, melainkan generasi kita perlu menciptakan sejarah kita sendiri di dunia pendidikan. 

Pada titik inilah, kisah nostalgia perlu dihentikan dan bukan dihilangkan. Kisah nostalgia itu harus selalu dikenang, namun tidak perlu terlena karenanya. Kisah itu perlu dijadikan pijakan untuk melangkah lebih jauh. 

Kelahiran "INSTITUT KEGURUAN DAN TEKNOLOGI LARANTUKA (IKTL)" di Bumi Lamaholot adalah batu penjuru kisah yang sudah ditorehkan sebelumnya. Bahwa lembaga pendidikan Perguruan Tinggi ini adalah jawaban nyata dihentikannya nostalgia itu. IKTL adalah jawaban akan kegelisahan akan nostalgia yang mulai menjadi candu itu. 

IKTL menghentikan nostalgia namun tidak menghilangkan nostalgia itu. Itu artinya di IKTL kita bisa menghidupkan nostalgia itu, bahwa dari Bumi Lamaholot akan terus melahirkan Seniman Pendidik sekaligus menjaga Marwah Pendidikan bagi Kabupaten Flores Timur. Itu artinya pula bahwa bersama IKTL, kabupaten Flores Timur akan tetap dan terus menyumbang 'Ata Diken' (Manusia berakal-budi) bagi Flores Timur dan lebih jauh bagi Nusa Tenggara Timur dan Indonesia bahkan Dunia. 


Dua Fakultas: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - dan Fakultas Teknologi.

Dua Fakultas primadona di Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP); dan Fakultas Teknologi (FT).

Pertama adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Ada lima (5) Program Studi yang dibawahi oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Kelima Program Studi (Prodi) itu adalah Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Prodi Pendidikan Matematika, Prodi Pendidikan Ekonomi, dan Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. 

Sesungguhnya Fakultas ini dengan lima Prodinya adalah ladang yang melahirkan Tenaga-tenaga Pendidik muda dari rahim IKTL; Tenaga-tenaga Pendidik ini adalah generasi muda yang dilahirkan dari rahim Bumi Lamaholot. Inilah jawaban nyata akan kegelisahan akan kecanduan nostalgia tentang pendidikan Flores Timur. Dari lima Prodi inilah IKTL akan menyumbang ratusan Tenaga Pendidik Muda bagi Flores Timur; kabupaten Flores Timur akan menyuplai Tenaga Pendidik Muda bagi Provinsi Nusa Tenggara Timur; dan Provinsi Nusa Tenggara Timur akan mengurus ratusan Tenaga Pendidik muda bagi Nusa dan Bangsa Indonesia. 

Kedua adalah Fakultas Teknologi. Fakultas Teknologi membawahi dua Program Studi (Prodi) yakni Prodi Teknologi Informatika; dan Prodi Teknologi Hasil Perikanan. Fakultas Teknologi akan melahirkan para teknokrat yang sesungguhnya mau menjawabi kebutuhan akan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi; mau menjawabi kegelisahan masyarakat Flores Timur di era digital ini; dan sesungguhnya terutama mau menjawabi kebutuhan akan kemajuan dan perkembangan di dunia Perikanan khususnya di Kabupaten Flores Timur. 

IKTL adalah Lembaga Perguruan Tinggi Swasta yang hadir untuk menjawabi kegelisahan kita. Dan dua Program Studi dari Fakultas Teknologi ini adalah wujud nyata jawaban akan kegelisahan kita bersama tentang kemajuan teknologi di era digital ini. Tentu saja kita tidak mungkin berpaling atau bahkan menghindar dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang begitu pesat ini. Semua kemajuan ini harus kita rayakan, artinya harus kita hadapi dengan gembira.

Bahwa Prodi Teknologi Hasil Perikanan (THP) sebagai salah satu dari dua Prodi dari Fakultas Teknologi adalah perwujudan kepedulian sekaligus perhatian khusus akan dunia Perikanan di Kabupaten Flores Timur - Kabupaten Penghasil Ikan. 

Prodi THP sesungguhnya adalah Prodi Kontekstual untuk menjawabi kebutuhan masyarakat. Prodi THP menjadi lembaga intelektual untuk menjawabi kebuntuan dan kemajuan dunia perikanan di Flores Timur, sekaligus belajar (praktek) dari para Nelayan Flores Timur tentang dunia perikanan. Kolaborasi antara lembaga akademik (Prodi THP) dan masyarakat perikanan (Nelayan) adalah sinergitas yang luar biasa untuk kemajuan dunia perikanan di Kabupaten Flores Timur ini.







 

IKTL di Bumi Lamaholot - Flores Timur 

Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka di Bumi Lamaholot adalah sebuah bentuk perhatian dan kepedulian akan dunia pendidikan di Bumi Lamaholot - Kabupaten Flores Timur. Dan ini harus menjadi ikon dunia Pendidikan di Kabupaten Flores Timur. Bahwa Lembaga Perguruan Tinggi Swasta ini harus menjadi kebanggan masyarakat Kabupaten Flores Timur - Ata Ribu Ratu Lamaholot.

Oleh karena itu kolaborasi, sinergitas dan komunikasi perlu dibangun untuk memajukan Lembaga Perguruan Tinggi Swasta - IKTL di Bumi Lamaholot. Kolaborasi antara Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur sangat dibutuhkan, sinergitas dari Lembaga Agama sangat diharapkan, komunikasi dengan Lembaga Adat Lamaholot sungguh diperlukan demi kemajuan dan kebaikan, baik IKTL maupun bagi Pemerintah Daerah, Lembaga Agama serta Lembaga Adat. 

Akhirnya, IKTL harus menjadi rumah bagi Ata Lamaholot - Masyarakat Flores Timur, serentak Bumi Lamaholot harus dijadikan sebagai Ibu yang mengandung dan melahirkan IKTL. IKTL dan Bumi Lamaholot adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Keduanya berbeda dalam raga, namun satu dalam jiwa; dibedakan namun tak dapat dipisahkan. IKTL dan Bumi Lamaholot adalah Rumah Ata Diken' Lamaholot dan Masyarakat Flores Timur.

Di akhir ijinkan saya mengutip pesan Mgr. Henricus Leven - Pelindung Lembaga Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka untuk menutup kisah perjumpaan IKTL di Bumi Lamaholot: 

"RUMAHMU ADALAH RUMAHKU, RUMAHKU ITULAH RUMAHMU".


Waibalun, 24 Februari 2023





Komentar

Postingan populer dari blog ini

WAIBALUN - JATI DIRI

"SAMPAI SEBELUM TIBA"

LAGE AE NIKU KOLA