"IKAN TERI" (dan Teknologi Hasil Perikanan - Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka)

 "IKAN TERI

(dan Teknologi Hasil Perikanan - Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka.)



Oleh Karolus Banda Larantukan*


Mendengar 'Ikan Teri' tentunya bukan menjadi hal baru dalam telinga orang-orang Larantuka - Flores Timur. Ikan jenis ini banyak diperoleh di Larantuka, tentunya lebih di Pasar andalan orang Larantuka yakni Pasar Inpres Larantuka. Ikan jenis ini bisa kita dapat dan temukan, baik yang masih basah (segar) ataupun yang sudah dikeringkan (diawetkan). 

Kita boleh mengatakan bahwa ikan jenis ini banyak ditangkap oleh para nelayan Larantuka dan banyak beredar di pasaran, karena sesungguhnya ikan ini banyak terdapat diperairan Flores Timur. Hal lainnya, bisa kita katakan bahwa banyaknya beredar ikan jenis ini di pasaran karena rata-rata orang Larantuka sangat suka mengkonsumsi ikan jenis ini. 

Lain halnya bahwa ikan jenis ini pun banyak dipakai oleh para nelayan sebagai umpan untuk menangkap ikan jenis cakalang dan lainnya seperti tuna. Ya... Ikan jenis ini banyak ditemukan di Larantuka dan orang Larantuka pada sangat dekat mengenalnya. 

Namun, apakah Ikan Teri sungguh di-'kenal' oleh orang Larantuka, baik yang menangkapnya, mengolah dan menjualnya serta yang mengkonsumsinya? 

***

Ikan Teri yang banyak ditangkap, dijual dan dikonsumsi oleh orang Larantuka memiliki nama ilmiah yakni Stolephorus sp. Dari mana saya tahu, istilah ilmiah ini sementara saya tidak memiliki basic keilmuan perikanan?

Secara pribadi saya menjadi kagum dengan penelitian-penelitian tentang Ikan Teri karena sesungguhnya obyek penelitian ada dan berada di sekitar kehidupan kita, namun tidak kita sadari (secara ilmiah). Nama ilmiah Ikan Teri ini sesungguhnya pertama kali saya baca dan dengar di Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka, khususnya Program Studi Teknologi Hasil Perikanan. 

Itu sekedar mau mengatakan tentang ketidaktahuan saya (secara sadar ilmiah) tentang sesuatu yang berada di sekitar kita dan kita hidupi. Yang saya ketahui dari kesadaran yang terlambat bahwa penelitian tentang ikan teri ini beranekaragam. Itu artinya tentang 'Ikan Teri' sungguh menjadi obyek yang menarik untuk diteliti. Itu artinya pula bahwa 'Ikan Teri' sungguh memiliki kontribusi pada kehidupan manusia, oleh karenanya kita perlu mengetahuinya secara ilmiah.

Banyak penelitian dari Puan dan Tuan (Mahasiswa-mahasiswi) program studi Teknologi Hasil Perikanan - Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka, mau mengatakan bahwa kepedulian, perhatian dan konsentrasi ilmiah ini sungguh kontekstual. Saya juga mau mengatakan bahwa kontekstualnya konsentrasi ini adalah juga bentuk pengabdian kepada masyarakat, Larantuka khususnya dan ini patut didukung.

Ada beberapa judul penelitian (skripsi) meneliti tentang bakteri, kandungan gizi, dan ada juga yang meneliti tentang kandungan garam khususnya pada ikan teri yang sudah dikeringkan (diawetkan dengan metode peng-garaman). 

Penelitian-penelitian ini sesungguhnya mau menginformasikan kepada masyarakat tentang bakteri pada ikan teri; tentang kualitas ikan teri terutama yang sudah dikeringkan. Penelitian tentang bakteri ini juga mau menginformasikan bagaimana cara pengawetan yang baik dan benar untuk menghasilkan ikan teri kering yang berkualitas.

Tidak saja bakteri yang diteliti, namun juga kandungan gizi yang terdapat pada ikan teri. Menurut saya informasi ini penting, untuk kita boleh menyadari artinya mengetahui kandungan gizi dari ikan teri yang kita konsumsi.

Selain itu juga, ada yang meneliti tentang kandungan garam pada ikan teri yang sudah dikeringkan (diawetkan dengan metode peng-garaman). Penelitian ini membantu kita yang suka mengkonsumsi ikan teri kering tentang berapa kadar garam yang dikandung ikan teri kering. Pengetahuan tentang kandungan garam ini juga membantu masyarakat untuk mengetahui bagaimana (berapa banyak) harus mengkonsumsi ikan teri kering. Karena sesungguhnya ada efek samping yang dihasilkan dari mengkonsumsi terlalu banyak ikan teri kering. 

Saya hanya mau mengatakan bahwa konsentrasi ilmiah ini, sungguh kontekstual. Artinya bahwa penelitian-penelitian sungguh menyentuh kehidupan masyarakat dan menginformasikan pengetahuan (ilmiah) kepada masyarakat tentang hal sederhana yang hidup di tengah masyarakat seperti Ikan Teri ini.

***

Di akhir saya hanya mau mengatakan bahwa Flores Timur yang secara kasat mata sebagian masyarakatnya mahir menangkap ikan (nelayan), yang sebagian masyarakatnya banyak mengolah ikan dan menjual ikan, yang sebagian besar masyarakatnya mengkonsumsi ikan perlu mengetahui secara sadar (ilmiah) tentang ikan yang ditangkapnya, diolah dan dijualnya, serta yang dikonsumsinya.

Sesungguhnya lembaga ilmiah: Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL) hadir dan memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Larantuka dan Flores Timur berkaitan dengan informasi ilmiah tentang perikanan. Dengan salah satu program studinya yakni Teknologi Hasil Perikanan, sesungguhnya mau mendekatkan masyarakat Flores Timur akan pengetahuannya tentang ikan.

Puan dan Tuan (Mahasiswa-mahasiswa) IKTL, lebih khusus yang menggumuli dunia Teknologi Hasil Perikanan (THP), baik alumni maupun yang sedang menempuh studinya, setidaknya mampu memberikan harapan baru bagi dunia perikanan di Kabupaten Flores Timur - Kabupaten Penghasil Ikan. Dan tentunya kita perlu bergandengan tangan, baik IKTL maupun Pemerintah Daerah dan juga Gereja untuk memajukan dunia perikanan di Flores Timur. Semoga!!!


Waibalun, 13 Februari 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WAIBALUN - JATI DIRI

TERUNTUK PATER BERNAD MULLER, SVD

KRITIK BUDI (Refleksi Singkat untuk HUT Pater Budi Kleden SVD)