Postingan

MERAWAT WAIBALUN

Gambar
 MERAWAT WAIBALUN  (Niku Kola, Lage Ae/ Hukut Bauk, Marin Pali) Oleh Karolus Banda Larantukan* Salam kemerdekaan dan salam sejahtera untuk kita semua yang Goe hungo ba'at, Goe lugu lere. Ijinkan saya menyampaikan sambutan penutup panitia Festival Kemerdekaan RI 79 tingkat Kelurahan Waibalun tahun 2024 ini. Saya secara sengaja memberi judul untuk sambutan ini yakni " Merawat Waibalun _ Niku Kola, Lage Ae/ Hukut Bauk, Marin Pali". Bukan tanpa sebab saya memberi judul ini pada sambutan penutup ini. Bahwa keseluruhan penyelenggaraan ini, yang merupakan penyelenggaraan tahunan di Lewo dan kelurahan ini (hanya berpindah panitia), sesungguhnya merayakan kehidupan sebagai warga kelurahan sekaligus Ata Lewo dan mendasarkan diri pada 'Merawat Waibalun'.  Merawat Waibalun memberi arti bahwa kesadaran kita sebagai warga masyarakat sekaligus Ata Lewo memiliki tanggungjawab untuk memberi diri baik bagi Negara maupun juga bagi Lewo. Merawat Waibalun adalah sebuah kerja bersama s

"JADILAH PENENUN"

Gambar
 "JADILAH PENENUN" ( Obituari untuk Mama I - Maria Kewa Larantukan) (Oleh Karolus Banda Larantukan) Saya tidak mengambil judul "Penenun itu telah Pergi" sama seperti kebanyakan judul tulisan tentang orang baik yang telah 'pergi'. Tapi saya ingin mengambil judul yang lebih optimistik visioner sebagai sebuah obituari yakni "Jadilah Penenun". Bukan berarti mengabaikan kebanyakan judul itu, tetapi bagi saya kebanyakan judul itu terlalu pesimistik, seakan kepergiaan orang baik akan pergi selamanya tanpa meninggalkan sesuatu yang berarti. Mungkin isinya akan membahasnya, tapi saya lebih memilih judul "Jadilah Penenun" untuk memberikan mimpi bagi generasi 'kebarek' (gadis) Waibalun. Tulisan ini lebih sebagai sebuah penghormatan penuh cinta terutama untuk 'Mama I', sapaan manis keluarga dan orang yang mengenal sosok Maria Kewa Larantukan. Ya..., Mama I adalah seorang Penenun ulet.  Senin, 08 Januari 2024, Pkl. 19.00, Mama I mening

"YESUS KRISTUS ADALAH RAJAKU"

Gambar
 “ Yesus Kristus adalah Rajaku” ( Yosep Kun Nogo Ama Hajon)* Dia bagiku adalah Seorang Bapa, yang terlalu mengasihiku, menerimaku, yang menggendongku, merangkulku, dan selalu memegang tanganku dan sedikitpun tidak melepaskannya, selalu memperhatikanku, mengajarkanku, menyiapkan masa depan terbaik bagiku, mencukupkan kebutuhanku, mengajarkanku di saat aku nakal, menghabisi dan menghancurkanku untuk membentukku, dan menghapus kesombonganku, merendahkan hatiku, membuatku sadar akan kelemahanku, dan aku bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa tanpa-Nya. Dia bagiku adalah Tuhan yang menebusku, mengampuniku dan menghangatkanku dari mau, memiliki hidupku, bertanggungjawab atas seluruh hidupku, memuaskanku saat aku menyembah-Nya, selalu puaskan jiwa dahagaku saat aku haus akan hadirat-Nya. Dia bagiku adalah Seorang Raja yang harus kupatuhi semua perintah-Nya, yang sangat kuhormati setiap kehadiran-Nya, yang setiap saat kusembah, yang kupuji dalam nyanyian mazmur, dan yang memercikkan peran p

Merayakan Yang Sederhana" (Antara Akademik dan Apresiasi di Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka)

Gambar
 " Merayakan Yang Sederhana" ( Antara Akademik dan Apresiasi di Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka) Oleh Karolus Banda Larantukan Dunia pendidikan Nusantara mengetengahkan tiga (3) point penting guna mencerdaskan anak bangsa, yaitu kemampuan kognitif, kemampuan psikomotorik dan kemampuan afeksi. Tiga hal ini menjadi roh dalam segala rencana pembelajaran dan tujuan dari pembelajaran sebuah lembaga pendidikan.  Secara filosofis lembaga pendidikan bertujuan untuk memanusiakan manusia. Manusia di-didik untuk mampu mendayagunakan kepribadiannya sebagai manusia berakal-budi. Dalam memanusiakan manusia tersebut, ada tiga hal yang menjadi pertanyaan reflektif untuk sampai pada pertanyaan: Siapakah Manusia?  Tiga pertanyaan reflektif tersebut, yang pertama: Apa yang dipikirkan? Pertanyaan ini mau menunjukkan kemampuan intelektual dari manusia. Manusia dalam keseluruhan dirinya mampu menggunakan akal budinya untuk berpikir, mendayagunakan kemampuan tersebut sebagai kesadaran eks

Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka di Bumi Lamaholot

Gambar
  Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka di Bumi Lamaholot Oleh Karolus Banda Larantukan  Salah satu dari dua Perguruan Tinggi Swasta di Kabupaten Flores Timur adalah Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL), di bawah naungan Yayasan Perguruan Tinggi Henricus Leven milik Kongregasi Susteran CIJ. Boleh dikatakan inilah lembaga pendidikan Perguruan Tinggi kebanggaan Kabupaten Flores Timur yang harus selalu didukung.  Jika banyak kisah di dunia pendidikan menyatakan bahwa dari kabupaten paling timur pulau Flores ini telah melahirkan banyak tenaga pendidik, sekiranya kisah itu pun perlu dikembangkan dan bukannya hanya sekedar membanggakan kisah yang telah lalu. Itu, menurut hemat saya adalah hanya nostalgia. Nostalgia yang bagaikan candu itu, bisa membuat kita mabuk dalam kisah yang membusungkan dada, namun akan tertunduk malu ketika telah tersadar dari mabuk. Bahwa semua itu hanyalah fatamorgana yang mengelabui mata indera bahkan mata akal dan mata hati.  Oleh karena itu, kita

"IKAN TERI" (dan Teknologi Hasil Perikanan - Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka)

Gambar
 " IKAN TERI "  (dan Teknologi Hasil Perikanan - Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka.) Oleh Karolus Banda Larantukan* Mendengar 'Ikan Teri' tentunya bukan menjadi hal baru dalam telinga orang-orang Larantuka - Flores Timur. Ikan jenis ini banyak diperoleh di Larantuka, tentunya lebih di Pasar andalan orang Larantuka yakni Pasar Inpres Larantuka. Ikan jenis ini bisa kita dapat dan temukan, baik yang masih basah (segar) ataupun yang sudah dikeringkan (diawetkan).  Kita boleh mengatakan bahwa ikan jenis ini banyak ditangkap oleh para nelayan Larantuka dan banyak beredar di pasaran, karena sesungguhnya ikan ini banyak terdapat diperairan Flores Timur. Hal lainnya, bisa kita katakan bahwa banyaknya beredar ikan jenis ini di pasaran karena rata-rata orang Larantuka sangat suka mengkonsumsi ikan jenis ini.  Lain halnya bahwa ikan jenis ini pun banyak dipakai oleh para nelayan sebagai umpan untuk menangkap ikan jenis cakalang dan lainnya seperti tuna. Ya... Ikan jenis i

"SAMPAI SEBELUM TIBA"

Gambar
 " SAMPAI SEBELUM TIBA " (Asesmen Lapangan Ban-PT - Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka) Oleh Karolus Banda Larantukan Di tanggal 01 hingga 02 Februari 2023, Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL) mendapat kunjungan dari Tim Asesmen Lapangan Ban PT. Ini untuk pertama kalinya, IKTL diakreditasi secara kelembagaan - Institusi. Sebuah langkah terobos yang berani dan perlu diapresiasi.  Dalam segala keterbatasan, lembaga ini memberanikan diri untuk dinilai oleh Ban PT, agar sekiranya memperoleh kelayakan sebagai sebuah lembaga Perguruan Tinggi Swasta dalam mencerdaskan anak bangsa. Keberanian ini tentunya dilandasi dengan tekad dan pijakan yang siap untuk dikukuhkan, demi masa depan lembaga ini nantinya. Tekad dan pijakan yang siap dikukuhkan ini pun memberikan cahaya baru penuh kepastian bagi Puan dan Tuan yakni Mahasiswa-mahasiswi IKTL.  Bahwa sesungguhnya, satu-satunya Institusi Perguruan Tinggi di Kota Reinha Larantuka - Tana Lewo Nama, merupakan satu-satunya