MERAWAT WAIBALUN

 MERAWAT WAIBALUN 

(Niku Kola, Lage Ae/ Hukut Bauk, Marin Pali)

Oleh Karolus Banda Larantukan*


Salam kemerdekaan dan salam sejahtera untuk kita semua yang Goe hungo ba'at, Goe lugu lere.

Ijinkan saya menyampaikan sambutan penutup panitia Festival Kemerdekaan RI 79 tingkat Kelurahan Waibalun tahun 2024 ini. Saya secara sengaja memberi judul untuk sambutan ini yakni "Merawat Waibalun _ Niku Kola, Lage Ae/ Hukut Bauk, Marin Pali".

Bukan tanpa sebab saya memberi judul ini pada sambutan penutup ini. Bahwa keseluruhan penyelenggaraan ini, yang merupakan penyelenggaraan tahunan di Lewo dan kelurahan ini (hanya berpindah panitia), sesungguhnya merayakan kehidupan sebagai warga kelurahan sekaligus Ata Lewo dan mendasarkan diri pada 'Merawat Waibalun'. 

Merawat Waibalun memberi arti bahwa kesadaran kita sebagai warga masyarakat sekaligus Ata Lewo memiliki tanggungjawab untuk memberi diri baik bagi Negara maupun juga bagi Lewo. Merawat Waibalun adalah sebuah kerja bersama secara kolektif untuk saling mengingatkan: tou marin, tou tapa; untuk saling menyapa: tou maja, tou honik, puko' tite Ata Waibalun.

Di tengah gempuran kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tak bisa kita hindari, namun harus kita rayakan, 'Merawat Waibalun' menjadi amanat yang mendesak untuk semua kita, baik generasi tua maupun generasi muda. Mari kita sama-sama mengambil peran dan inisiatif untuk bersama- sama Merawat Waibalun.

***

Niku Kola, Lage Ae/ Hukut Bauk, Marin Pali. Saya sengaja memberi sub judul ini sebagai tindak lanjut sekaligus ajakan bagi kita semua untuk sedikit menyentuh point bagaimana Merawat Waibalun. 

"Niku Kola, Lage Ae" (coba saya balik dari semboyan Lage Ae Niku Kola yang banyak kita tahu dan kenal). Bahwa kita tentu harus melangkah maju (Lage Ae) sesuatu yang pasti, namun menjadi kegelisahan sekaligus kemendesakan adalah hilangnya ingatan kolektif kita akan masa lalu 'Niku Kola'. Ada yang mengatakan: Hilangnya ingatan kolektif bisa menyebabkan hilangnya identitas. Saya ingat akan makna kotbah Mgr. Paulus Budi Kleden pada perayaan pontifikal, 23 Agustus 2024, bahwa mengenal identitas menjadi hal yang penting dan demikian kita bisa mampu bersikap solider _ solidaritas dalam kasih persaudaraan baik sebagai warga kelurahan maupun sebagai ata Lewo. 

"Hukut Bauk, Marin Pali". Pun saya coba balik dari slogan umum yang biasa kita tahu dan kenal "Marin Pali, Hukut Bauk". Bahwa untuk memberi arah bagi masa depan Waibalun, maka menyampaikan apa yang harus disampaikan hari ini, melakukan apa yang harus dilakukan kini menjadi tanggungjawab yang mendesak bagi kita semua, baik Ibu-ibu maupun bapak-bapak, baik remaja maupun anak-anak, baik Lurah maupun Raja Tuan.

Merawat Waibalun _ Niku Kola, Lage Ae/ Hukut Bauk, Marin Pali adalah kegelisahan sekaligus harapan kita semua demi Waibalun yang lebih baik, lebih kuat kemuat, lebih hege mege, lebih gelete hama muko puko'.

***

Ucapan Terima kasih

Suksesnya penyelenggaraan Festival Kemerdekaan RI 79 tingkat Kelurahan Waibalun tahun 2024 tidak lepas dari budi baik berbagai pihak yang memberi diri dengan penuh keikhlasan.

Untuk pemerintah kecamatan yakni pak camat dan terutama pemerintah Kelurahan yang memberi kepercayaan kepada kami RW 01 dan 02 sebagai panitia tahun ini.

Untuk semua aparat kelurahan terutama pada ketua RT dan RW yang memberi dukungan baik finansial maupun moril terutama dalam keikutsertaan berbagai kegiatan yang kami selenggarakan.

Kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada SDK Waibalun II yang telah bersedia menjadi petugas koor pada perayaan Ekaristi kenegaraan, 16 Agustus 2024.

Kepada STP Reinha yang penuh semarak mengiringi upacara pengibaran bendera merah putih di lapangan Jong Kudi Waibalun, kami sampaikan terima kasih.

Dan kepada Putra-Putri Waibalun yang dengan hati dan jiwa yang kokoh memberi diri mereka sebagai petugas paskibra pada perayaan upacara bendera , kami dari hati yang dalam menyampaikan salam hormat dan terima kasih banyak. Kalian luar biasa.

Untuk lembaga pendidikan dari TK hingga perguruan tinggi yang bersedia mengisi malam hiburan di lokasi keramaian ini, terima kasih atas kreatifitasmu semua demi menghibur ata Lewo. 

Kepada Teman2 panitia, khususnya Ketua RW 01 dan RW 02 yang menjadi koordinator kepanitiaan ini, saya sampaikan terima kasih. Tanpa orang-orang hebat dalam panitia ini, yang dengan ikhlas memberi diri belum tentu kegiatan ini berjalan dengan baik hingga malam ini. 

Kepada para tetangga dan pemilik tempat ini yang boleh mengijinkan kami melaksanakan kegiatan di lokasi ini, kami ucapan terima kasih banyak. 

Akhirnya

Untuk semua kita, Pemerintah Kelurahan dan Lewotana Waibalun kami sampaikan terima kasih berlimpah untuk apa yang kita rayakan bersama hingga malam hari ini.

Kami juga menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya jika selama kegiatan ini berlangsung dari awal hingga malam ini, ada kata dan sikap kami yang kurang berkenan, kami mohon diampuni. 

Kami juga memohon maaf jika tata ruang penutupan malam hari ini kurang baik, kami mohon maaf. 

**"

Akhir kata saya mengajak kita semua: mari kita bergandengan tangan merawat Waibalun: 

Prae dein Ile Mandiri, pe Lau Nuha Waibalun, Pi Tuka Rama dein lewuk Belen Waibalun _ Tou Maja Tou Honik/ Tou Tutu Tou Tapa, Puko' Tite Ata Waibalun.


Salam

Waibalun, 26 Agustus 2024

*Karolus Banda Larantukan _ Ketua Panitia Festival Kemerdekaan RI 79 tingkat Kelurahan Waibalun tahun 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WAIBALUN - JATI DIRI

TERUNTUK PATER BERNAD MULLER, SVD

KRITIK BUDI (Refleksi Singkat untuk HUT Pater Budi Kleden SVD)