PERISTIWA WAIBALUN’: MERANGKAI HIDUP YANG TAK BERKESUDAHAN
‘PERISTIWA WAIBALUN’: MERANGKAI HIDUP YANG TAK BERKESUDAHAN Oleh Anselmus D. Atasoge (Komunitas Studi Kreatif Lintas Iman_Larantuka Flotim) Salam hormat dan salam kemerdekaan bagi kita semua. Terima kasih atas kepercayaan panitia untuk saya boleh hadir di momen bermartabat ini. Pada kesempatan ini saya hendak memberikan satu dua catatan tentang Buku Peristiwa Waibalun. Pertama , proficiat atas penerbitan karya ini. Kerja penerbitan ini merupakan sebuah pencapaian yang menggembirakan bagi sebuah “komunitas” yang “baru lahir” (Taman Baca Hutan 46 Waibalun). Tentu ada banyak suka dan dukanya dalam “melahirkan” karya ini. Banyak perjumpaan dan diskusi-diskusi awal yang telah dibangun oleh Anak Tanah Waibalun, baik secara langsung maupun lewat media-media sosial hingga lahirnya karya ini yang kita perbincangkan malam ini. Saya kira pilihan untuk berdiskusi pada malam 17 Agustus ini pun menjadi pilihan cerdas yang juga membahasakan salah satu pesan dari buku ini yakni Kemerdekaan A