"AKU INI BINATANG JALANG" (Sebuah Refleksi Tentang Membaca)

“Aku Ini Binatang Jalang”
(Sebuah refleksi tentang Membaca)

Oleh Nonna Tobin (Fabiana Lusia Pai Tobin)* 


(Sumber Foto: Facebook Fabiana Nona Tobin, 26 September 2018)


Pepatah mengatakan bahwa “tak kenal maka tak sayang”. Mungkin pepatah itu lebih cocok untuk seseorang yang baru dikenal. Tapi, di sini saya mengambil pepatah ini sebagai pembuka tulisan ini. Pepatah itu mewakili diri saya sebelum membaca sebuah buku yang berisi karya-karya sang penyair legendaris Chairil Anwar. Tidak hanya berisi karya-karyanya, buku yang berjudul “Aku Ini Binatang Jalang” ini juga memuat beberapa surat yang ditulis Chairil Anwar kepada seorang sahabatnya H.B. Jassin, serta memuat bibliografi dan biografi  Chairil Anwar sendiri.

Awalnya, saya beranggapan bahwa membaca buku hanyalah membuang-buang waktu saya. Namun setelah saya mencoba untuk melawan pemikiran itu, saya mulai mencoba untuk membuka halaman demi halaman buku bersampul merah itu. Ternyata saya mulai kecanduan untuk membaca karya-karya sang peloporangkatan 45 itu, meski ada beberapa kata yang kurang saya pahami.

Sebelum membaca buku itu, saya selalu memikirkan bagaimana caranya membagi waktu antara belajar,menyelesaikan pekerjaan rumah dan juga istirahat.Tidak hanya di rumah, di sekolah pun demikian. Saya mengisi waktu istirahat dengan membaca. Waktu guru mata pelajaran bersangkutan tidak masuk pun saya sempatkan diri untuk membaca, meski kadang saya merasa terganggu dengan keributan yang diciptaan oleh teman-teman yang membuat saya menjadi malas melanjutkan kegiatan membaca itu. 

Selain iu, banyak lagi godaan lain yang membuat saya semakin melupakan buku. Salah satunya teknologi yang saat  ini mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat. Jenis-jenis alat elektronik mulai bermunculan, seperti TV, komputer, laptop, dan juga yang paling utama adalah HP yang saat ini semakin mudah dijangkau oleh orang dewasa maupun anak-anak. 

TV sebagai media untuk menyajikan informasi dan hiburan dimana manusia semakin tertarik untuk menyaksikan acara yang disajikan oleh stasiun-stasiun TV. Begitu pula dengan HP yang saat ini hampir sebagian bahkan mungkin semua orang menggunakannya sebagai kebutuhan pokok. HP sebagai media komunikasi dan informasi yang membuat orang untuk selalu menggunakannya. Begitu pula dengan remaja jaman sekarang bahkan saya pun sudah mulai terpengaruh oleh arus globalisasi di jaman yang semakin canggih ini. Namun saya selalu mencoba untuk menahan diri dengan godaan-godaan tersebut. 


Akhirnya, semakin saya membiasakan diri untuk membaca, keinginan untuk  membaca itu selalu hadir dalam benak saya. Akhirnya saya terbiasa membagi waktu dan mengisi waktu luang dengan membaca. "Ayo Membaca!!!"

Kelas: X/MIA 1 SMAK Frateran Podor


Pengalaman Saya Bersama Buku
05 Mei 2018, Lomba Menulis - Taman Baca Hutan 46 Waibalun

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WAIBALUN - JATI DIRI

TERUNTUK PATER BERNAD MULLER, SVD

KRITIK BUDI (Refleksi Singkat untuk HUT Pater Budi Kleden SVD)