KEPADA WAIBALUN

Kepada WAIBALUN

(Surat Cinta dari Patigolo-Watowele)

(Rumah Adat Waibalun - Lango Lewuk Belen Waibalun)

(Oleh Karolus Banda Larantukan)

---

Kepadamu Waibalun-ku kutuliskan sepucuk surat berisikan kata hati penuh cinta. Aku merindukanmu saban hari, saban senja, saban fajar pagi. Seperti dendam rinduku padamu harus dibayar tuntas. Aku perindumu dan kamulah dahaga pemuas jiwaku.

Kepadamu Waibalun-ku, bukan tentang waktu aku merindukanmu, bukan pula tentang masa sejarah aku memendam rasa penuh cinta. Tapi ini tentang peristiwa-ku dan peristiwa-mu yang terus berproses dalam aliran waktu dan sejarah.

Lewo semakin luas, Ata Diken semakin beraneka, itulah isi rinduku padamu Waibalun-ku. 

Kepadamu Waibalun-ku, Lein Lau - Weran Rae, Nigun Teti - Wanan Lali: Lage Ae Niku Kola, Marin Pali Hukut Bauk. 

Kepadamu Waibalun-ku, Eret-Mata tidak berhenti. Suka-Duka terus berjalan. Tou Majan - Tou Honik, Tou Marin - Tou Tapan. Demi Gelekat Lewuk Belen Waibalun.

Kepadamu Waibalun-ku, Aku terus bersama Engkau. Pada Ile Mandiri kamu harus berdiri tegak. Pada Nuha Waibalun kamu harus rendah hati. Karena dari Laut kita makan, dari tanah kita hidup. 

Waibalun-ku: Mo Aken Gelupa Tenoa Rae Ile, Mo Aken Kehuli Ida Lau Bean.

Saling hormat menghormati, Ba'at Wekit supaya Morit Puna Liput, hidup dan kehidupan menjadi sempurna.

Kepadamu Waibalun-ku, jagalah Lautku, jagalah Tanahku. Aku mencintaimu, karena aku adalah Laut dan Tanahmu, Nuha dan Ile Moen.

Go Liko Lapak Mio dari Tana Tawa - Ekan Gere. Go Pana Kolo, Mio Modi Dore. 

Kepadamu Waibalun-ku, kutitipkan rindu dan cintaku padamu.


Salam Cinta

Dari Kame Ruak


PATIGOLO-WATOWELE

----

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WAIBALUN - JATI DIRI

TERUNTUK PATER BERNAD MULLER, SVD

KRITIK BUDI (Refleksi Singkat untuk HUT Pater Budi Kleden SVD)