TERIMA KASIH
SUARA EDITOR
TERIMA KASIH
(Buku "SYUKUR, OPTIMIS, PENUH HARAP. Kenangan 100 Tahun Paroki St. Ignasius Waibalun)
(Editor bersama Pater Bernard Muller, SVD di BSA, Postoh)
Puji
dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih serta para Leluhur Lewotana Paroki St.
Ignasius Waibalun, bahwasanya menjadi syukur, opitimis dan penuh harap bagi
Paroki ST. Ignasius Waibalun yang merayakan 100 tahun (1917-2017) peristiwa keberadaannya. Peristwa 100 tahun paroki ini mengambil
tema “Syukur, Optimis dan Penuh Harap”. Tema ini menggarsibawahi bahwa 100
tahun kehadiran sebagai gereja patut dirayakan dengan penuh syukur. Ungkapan
syukur akan 100 tahun ini adalah ungkapan akan kenangan kehadiran agama
(katolik) dan gereja di Waibalun.
Ungkapan
syukur itu pun disertai optimisme akan kehidupan iman umat di paroki St.
Ignasius Waibalun ini. Optimisme akan syukur yang perlu dirawat dan dirayakan
terus menerus. Perayaan 100 tahun Paroki St. Ignasius Waibalun ini pun
memberikan optimisme kepada umat bahwa usia se-abad adalah usia yang tidak
sedikit untuk bertahan dan terus dipertahankan. Kita perlu adanya optimisme
agar tidak kehilangan harapan akan iman kristiani kita. Kita butuh optimisme
agar kita terus melangkah, bukan tanpa dasar melainkan penuh cita-cita yang
telah mengakar selama 100 tahun itu.
Penuh
harapan adalah syukur akan mengakarnya iman di masa lalu serentak optimisme
kekinian yang terarah kepada masa depan. Keberakaran iman sebagai ungkapan syukur
dan keterarahan yang dilandasi optimisme adalah harapan yang harus dipenuhi di
masa yang akan datang, terutama perihal kehidupan iman umat Paroki St. Ignasius
Waibalun yang kita cintai ini. Penuh harapan akan nostalgiasme masa lalu yang
tetap bertahan dan dirawat hingga kini. Penuh harapan akan optimisme kekinian
yang terus menguat pada akal budi dan iman akan kehidupan bersama yang harmonis
dalam paroki.
Buku
“Syukur, Optimis dan Penuh Harap – Kenangan 100 tahun Paroki St. Ignasius
Waibalun (1917-2017)” ini merupakan pertanggungjawaban panitia perayaan 100
tahun Paroki St. Ignasius Waibalun bersama Dewan Pastoral Paroki dan melalui
seksi Komunikasi Sosial paroki St. Ignasius Waibalun, yang dirayakan pada
tanggal 24 September 2018. Buku ini merupakan kumpulan tulisan baik oleh
biarawan-biarawati maupun awam serta yang memiliki pengalaman dan kepedulian
akan paroki St. Ignasius Waibalun.
Kita
patut bersyukur dan mengucapkan berjuta
terima kasih atas kepedulian, kesiapsediaan, kehendak baik serta cinta yang
mendalam dari para penulis dalam membagikan waktu dan tenaga guna mengirimkan
tulisan-tulisan bernas sebagai ungkapan Syukur, Optimis dan Penuh Harap atas
perayaan 100 tahun Paroki St. Ignasius Waibalun ini. Dalam segala kesibukan
yang dengan kualitas dan kuantitas jadwal kerja dari setiap penulis juga dalam
ruang dan waktu yang berjarak, menjawabi undangan menulis dan mengirimkan
tulisan-tulisan ini merupakan bentuk solidaritas atas kehidupan se-abad iman
umat Paroki St. Ignasius Waibalun.
Adapun
tulisan-tulisan yang terkumpul menjadi buku kenangan 100 tahun Paroki St.
Ignasius Waibalun ini adalah juga berupa materi seminar yang diselenggarakan
oleh panitia perayaan 100 tahun Paroki St. Ignasius Waibalun yang bertema
“Syukur, Optimis dan Penuh Harap”. Selain itu adapun tulisan yang pernah dimuat
di surat kabar. Sebagian besar tulisan-tulisan yang ada dalam buku ini
merupakan tulisan yang belum pernah dipublikasikan. Itu artinya sebagain besar
tulisan ini merupakan tulisan yang khusus dipersembahkan bagi buku “Syukur,
Optimis dan Penuh Harap” dan tentunya bagi kita sekalian sebagai pembaca.
Bahwasanya
buku kenangan 100 tahun Paroki St. Ignasius Waibalun (1917-1017) ini pun
melalui proses yang tidak cepat, sekitar 1 tahun lebih. Dalam perencanaan buku
ini hendaknya diterbitkan pada bulan september tahun 2018 silam, ketika
peristiwa 100 tahun Paroki St. Ignasius Waibalun dirayakan. Terkendala oleh
belum banyaknya tulisan-tulisan yang terkumpul, maka dibutuhkan beberapa
tulisan lagi untuk mengisi buku “Syukur, Optimis dan Penuh Harap” ini. Dalam
tahun 2019, beberapa tulisan yang dimohonkan kepada penulis baik secara lisan
maupun tertulis pun mulai masuk dan dikirim ke meja editor melalui email. Suatu
kemajuan yang sungguh memberikan semangat untuk melanjutkan penerbitan buku
ini.
Hingga
akhir tahun 2019, tulisan-tulisan yang sudah masuk dan dikirim ke meja editor
memerlukan beberapa penulis dan tulisan lagi. Maka undangan permohonan menulis
baik melalui lisan maupun pesan singkat (WhatsApp)
juga telpon pun dilakukan lagi ke beberapa penulis. Pesan WA yang sama ini
dikirimkan juga kepada Superior General SVD, Pater Dr. Paulus Budi Kleden, SVD.
Syukur dan terima kasih bahwa pesan singkat itu diterima dan para penulis pun
mengirimkan tulisannya baik melalui email maupun pesan WA. Juga termasuk Pater
Dr. Paul Budi Kleden, SVD yang mengirimkan tulisannya melalui email setelah dua
hari ketika kami mengirimkan pesan permohonan untuk menulis melalui Whatsapp itu kepada beliau.
Pada
sisi yang lain, patutlah kami juga menyampaikan ucapan terima kasih yang penuh
hormat kepada Pater Dr. Paulus Budi Kleden, SVD yang telah bersedia menuliskan
Kata Pengantar untuk buku ini. Dalam ruang dan waktu yang berjarak serta dalam
kesibukkannya sebagai Superior General SVD Sejagat, beliau bersedia menuliskan
sebuah pengantar buku yang tentunya memberikan pencerahan bagi isi buku ini.
Untuk semua itu kami mengaturkan limpah terima kasih dan sebuah untaian doa
agar beliau setia dalam pelayanan dan
dikuatkan oleh Tuhan, Lewotana dan Paroki St. Ignasius Waibalun.
Tak
lupa pula kami ucapkan limpa terima kasih kepada para donatur yakni Pak Ben Betan dan Pak
Yoris Maran di Jakarta, yang penuh kasih dan kepedulian untuk mendanai cetakan
pertama dari buku kita ini. Juga kepada panitia pembangunan gereja Lamawalang
yang turut serta berpartisipasi, kami ucapkan terima kasih. Atas penerbitan
ini kami ungkapan terima kasih pula kepada Penerbit Taman Baca Hutan 46
Waibalun yang bekerjasama dengan Seksi Komunikasi Sosial Paroki St. Ignasius Waibalun.
Dan kepada semua kita yang tak dapat
disebutkan satu persatu dalam menghadirkan buku ini, kami haturkan limpa terima
kasih.
Akhirnya,
kami hadirkan buku ini kepada pembaca sekalian terutama umat paroki St.
Ignasius Waibalun di mana pun berada. Kiranya buku sederhana ini membawa kita
pada nostalgia yang satu akan peristiwa dan proses
Paroki St. Ignasius Waibalun hingga 100 tahun. Juga kiranya persitiwa yang
dituliskan dalam buku ini menggugah hati dan budi kita untuk memupuk optimisme
demi kehidupan gereja yang berkualitas ke depannya.
Pada
titik ini pula, kami masih sangat mengharapkan saran dan kritik yang
konstruktif demi kabaikan buku sederhana ini. Kritik dan saran dari pembaca
sekalian pun adalah dukungan yang sangat berharga demi kualitas buku ini. Juga
terima kasih kepadamu semua: para Penulis, Panitia 100 Tahun Paroki St.
Ignasius Waibalun, Tim Pastor, Dewan Pastoral
Paroki St. Ignasius Waibalun dan umat sekalian yang telah merayakan 100 Tahun
Paroki St. Ignasius Waibalun di mana pun berada.
Editor
Waibalun, 04 Juni
2020
Komentar
Posting Komentar