Melanjutkan Membaca Ignas Kleden, Menyandingkan dengan Goenawan Mohamad
Melanjutkan Membaca Ignas Kleden, Menyandingkan dengan Goenawan Mohamad (Foto: Goenawan Mohamad dan Ignas Kleden) Oleh: Riwanto Tirtosudarmo* Arief Budiman dalam esainya yang indah "Esai tentang Esai" di Majalah Sastra Horizon, Juli 1966; menulis: Bersama puisi orang-orang diajak menuju pada kehidupan nilai-nilai subyektif. Bersama ilmu orang diajak kepada hidup yang praktis. Bersama esai orang diajak kepada kehidupan yang menggejala secara sederhana dalam diri seorang manusia nyata. Itulah esai. Dalam menilainya kita harus menempatkannya pada proporsi yang sebenarnya sesuai dengan kodratnya. Dinilai dengan norma-norma puisi, dia adalah puisi yang tanggung – puisi yang kurang dihayati secara intens/pathos. Dinilai dengan norma-norma ilmu, dia adalah ilmu yang setengah-setengah, suatu studi pendahuluan yang masih kabur perumusan konsep-konsepnya; masih bercampur-baur dengan perasaan-perasaan subyektif dari penulisnya yang dibiarkan hidup dan terus terasa mengganggu bagi se